Kamis, 29 Maret 2012

Politik Iri Hati



Pemerintah dan DPR tarik ulur dalam kebijakan menaikan harga BBM. Hal ini justru menambah kerugian  masyarakat, kenapa saya harus mengatakan demikian? Karena dari hasil tarik ulur ini masyarakat justru disuguhkan sebuah lakon – lakon politikus yang justru mempolitisasi kebijakan yang seharusnya mereka bijaksanai. Belum lagi dengan keadaan harga pasar yang BBM belum naik tapi harga – harga justru sudah melambung tinggi. Sangat merugikan !

Dari hasil pemaparan  pihak pemerintah selama ini kalo di rasionalisasikan secara ilmu matematis justru bertabrakan dengan apa yang di paparkan oleh pihak di luar pemerintah seperti para ilmuan, LSM, bahkan pihak oposisi di dalam DPR. Dari segi kebijakan pemerintah justru salah besar karena melanggar Undang – undang APBN yang mengharuskan pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM. Ada asumsi dari pihak non pemerintah bahwa pemerintah sebenarnya hanya ingin meliberalisasikan minyak bumi Indonesia ke pasar Internasional dan ingin menghapus keseluruhan subsidi yang ada selama ini.

Sebenarnya kalo kita ingin saling terbuka hati dalam memanajemen Negara ini maka akan mudah dalam menghasilkan solusi. Alasan yang sering di utarakan oleh pihak pemerintah juga tidak semuanya salah dan sebaliknya alasan dari pihak non pemerintah yang menolak kenaikan BBM juga tidak semuanya benar pula, dan sebaliknya seterusnya.

Menurut saya kebijakan ini sudah di politisasi oleh pemerintah maupun non pemerintah yang kedua-duanya bersikukuh ingin menang bukan mencari solusi yang baik untuk rakyat. Pemerintah dalam hal ini sudah melakukan hal yang terbaik untuk bangsa ini, namun pihak non pemerintah tidak mempercayai apa yang akan di lakukan oleh pemerintah begitu juga sebaliknya dan hal terjadi secara terus menerus. Tidak ada yang saling percaya siapa yang berhak sepenuhnya dalam mengelola SDA Indonesia secara jujur dan bermanfaat Untuk rakyat tetapi hal ini menjadikan keos di dalam kebijakan itu sendiri. 

Tidak ada komentar: