Fakta-fakta menarik, mengejutkan dan lucu tentang Eminem
Selamat membaca gan
1. Nama lengkap dari Eminem adalah Marshall Bruce Mathers III. Ia
menemukan kata "Eminem" dari inisialnya sendiri, M&M (Marshall
Mathers) , kemudian jika lama-kelamaan disebutkan menjadi seperti
"Eminem".
2. Eminem lahir di st. Joseph, MO pada tanggal 17 Oktober 1972, dengan zodiak Libra.
3. Minuman favorit Eminem adalah Mountain Dew
4. Eminem menulis dengan tangan kiri (kidal)
5. Eminem menggunakan kacamata karena ia menderita rabun dekat
6. Rambut yang kini dia miliki adalah hasil potongan sendiri
7. Warna kesukaannya adalah light blue (biru muda)
8. Tinggi badannya adalah 175 cm (5'9")
9. Ukuran sepatunya adalah 10 1/2 atau sekitar 28,5 cm
10. Nama sekolahnya pada masa SMA adalah Lincoln High School, Warren,
Michigan, tempat dimana ia bertemu dengan Kim, karena mantan istrinya
ini satu sekolah dengannya.
11. Nama lain selain Eminem adalah Slim Shady.
12. Eminem tidak merokok
13. Eminem memiliki rambut pirang (aslinya coklat) dan mata biru.
14. Ia menyukai acting, seni, basket, football, hang out dengan teman-temannya, mendengarkan musik, rap, nonton film dan menulis
15. Film favoritnya adalah Scarface dan The Matrix.
16. Sewaktu kecil ia pernah ingin menjadi seorang komikus.
17. Ia pertama kali mengetahui HipHop dari pamannya, Ronnie.
18. Eminem menulis lirik rap pertamanya di dinding kamar tepat sebelah
tempat tidurnya, dan sering di marahi ibunya karena membuat kotor.
19. Eminem tidak naik kelas sebanyak 3 kali di kelas 9, dan akhirnya dia keluar dari sekolah dan berkonsentrasi di HipHop
20. Eminem merupakan anak bertubuh paling kecil di sekolahnya. Oleh karena itu ia selalu di tindas dan di intimidasi.
21. Ia pernah mendapat geger otak (kerusakan otak) dan patah tulang
karena di pukuli di masa sekolahnya, oleh temannya yang bertubuh besar
bernama Bailey D'Angelo (Em menceritakan hal ini dalam lagunya yang
berjudul Brain Damage)
22. Eminem memiliki buku yang di tulis olehnya berjudul The Way I Am.
23. Eminem berperan sebagai James 'Jimmy' Smith Jr. alias B-Rabbit di
film 8 Mile, film yang keluar pada tanggal 8 November 2002. Film ini
menceritakan kehidupannya sebelum terkenal.
24. Sewaktu bayi, Marshall kecil dipanggil oleh keluarga dan kerabatnya
dengan panggilan Mickey (Mouse) karena telinganya yang besar.
25. semenjak menjadi rapper terkenal, setiap malamnya ia selalu mambaca
dan mempelajari setiap kata yang ada di kamus untuk menambah
vocabulary-nya.
26. Eminem pernah berpacaran dengan Mariah Carey.
27. Eminem adalah penggemar Spider-Man.
28. Eminem menyetir di California.
29. Dr. Dre tidak tahu kalau warna kulit Eminem adalah putih sampai
mereka bertemu. Kemudian Dr. Dre mengatakan, "Aku tidak peduli warna,
ukuran (karena Eminem memiliki tubuh yang tidak besar) ataupun umur,
asalkan mereka bisa nge-rap".
30. Nama managernya adalah Paul 'Bunyan' Rosenberg. Ia menjadi manager Eminem sejak tahun 1995.
31. Ia mendapatkan sebuah Mercedes S1500 dari Paul untuk ulang tahunnya yang ke-31.
32. Eminem 'peduli' tentang politik, tercermin dari lagunya yang
berjudul Mosh dan We As Americans. Ia juga tidak menyukai Bush (ada
lirik "F*ck Bush" di dalam lagu Mosh)
33. Eminem mulai tertarik dengan HipHop pada saat ia menginjak umur 12
tahun. Ia terdorong untuk menulis lagu rap ketika mendengar lagu
Reckless milik Ice-T.
32. Ketika Eminem berumur 17 tahun, ia terus mengulang lagu Dear Mama
milik Tupac di mobilnya. Menurut Eminem, Tupac adalah penulis lirik
terbaik sepanjang masa.
33. Tom Green dan South Park bisa membuat Eminem tertawa seperti orang gila.
32. Eminem suka bermain arcade di rumahnya. Dia punya Popeye, Dig Dug, Ms Pacman, dan sebuah mesin pinball Jurassic Park.
33. Eminem menonton Dora The Explorer, Hey Arnold, dan Power Puff Girls dengan putrinya, Hailie.
34. Eminem memakai cincin silver bertuliskan "Dad" yang di berikan Hailie pada saat Hari Ayah di tahun 2002.
35. Ketika menulis lagu, Eminem lebih suka memulainya dari sudut atas
kertas, terus kebawah tanpa memerdulikan garis-garis yang ada di atas
kertas.
36. Eminem mengaku inspirasi lagunya akan datang ketika ia berdiam diri di toilet.
37. Eminem memberikan salah satu Grammys nya pada Paul Rosenberg di tahun 2000.
38. Eminem memiliki Yukon XL hitam yang mencakup GameCube, pemutar DVD, dan sistem Alpine stereo.
39. Eminem memiliki satu anak kandung, yaitu Hailie, dan dua anak angkat
yaitu Alaina dan Whitney. Keduanya adalah keluarga Kim. Mereka bertiga
tinggal bersama.
40. Ternyata Eminem masih suka gugup ketika akan naik ke panggung.
41. Eminem pernah menjadi pelayan sementara di sebuah restoran bernama
Lodge Gilbert di St Claire Shores, Michigan. Ia sering menulis lirik di
kertas pesanan. Ketika teman-temannya datang untuk makan, ia akan
menyebutkan menunya dengan rap.
42. Semasa sekolahnya, Eminem merupakan anak yang sangat susah
mendapatkan teman. Ia lebih suka menyendiri. Ketika teman-temannya
bermain, ia lebih memilih untuk membaca komik atau menonton TV. Memasuki
kelas 8, ia mulai bersosialisasi.
43. Eminem adalah orang yang takut Jerapah dan laba-laba! Katanya ia tidak menyukai leher jerapah.
44. Eminem pernah bekerja untuk sebuah pabrik yang bernama Gibbs
Machinery ketika ia berusia 16 tahun. Dia memiliki banyak pekerjaan
sambilan (menyapu lantai, membuang sampah) dan juga bekerja di pizza
Ceaser Little.
45. Ketika baru menikah, Eminem dan Kim tinggal di lingkungan yang di
sebut "Black Neighborhood" . Jadi mereka biasanya menjauhi jalan
tertentu dan rel kereta api karena di jaga oleh para preman. Eminem
pernah melewati salah satu jalan itu dan ia di pukuli, dan di tembak
sekali.
46. Eminem menikah dengan Kim di usia remaja.
47. Eminem pernah di tahan karena mengeluarkan pistol kosong di tengah
kerumunan dengan pasal mengganggu ketentraman orang. Ia melakukan itu
karena mendapati istrinya, Kim, berciuman dengan seorang lelaki di
pinggir jalan.
48. Sebelum tattoo foto anaknya, di tempat tattoo itu lebih dulu tattoo bertuliskan "Slim Shady".
49. Nathan, adik Eminem yang lahir pada tahun 1986 ada di video musik
nya, yakni Without Me, dimana Nathan berperan sebagai kakaknya,
Marshall, dan Eminem sendiri berperan sebagai Debbie, ibunya.
50. Eminem mengaku bahwa dirinya gaptek atau gagap teknologi. Ia bahkan
mempekerjakan orang untuk membuka situs Twitter untuk meng-update dan
membuka situs YouTube untuk mengecek klip-klip yang ada di situ. “Jika
saya belajar bagaimana menggunakan komputer, maka saya akan gila melihat
semua komentar tentang saya yang ada di internet,” kata Eminem
Rabu, 13 Juni 2012
Minggu, 22 April 2012
Indonesia Jadi Net Importir Minyak
LENSAINDONESIA.COM: Negara Indonesia kini terancam
tidak lagi memiliki sumber daya alam yang bisa dikelola untuk negara.
Pasalnya, dalam beberapa dekade terakhir, produksi minyak mentah anjlok
sehingga dapat menggiring Indonesia menjadi net oil importer atau negara
pengimpor minyak.
Produksi indonesia saat ini sekitar 930 ribu barrel per hari, namun
tidak semua produksi minyak negara ini sepenuhnya menjadi milik negara.
Sebab, dari sejumlah titik sumur minyak yang ada di Indonesia, proses
pengerjaan produksi dilakukan oleh Kontraktor Produk Sahring (KPS)
melalui cost recovery atau sistem bagi hasil.
Artinya, dalam proses pengelolaan minyak nasional ini, jumlah
produksi tidak sepenuhnya dikuasai oleh negara. Sebab, sistem cost
recovery yang diterapkan Indonesia adalah sekitar 85 persen atau sekitar
520 ribu barrel per hari minyak bumi dikuasai negara dan 15 persen atau
380 ribu barrel per hari diberikan oleh negara kepada pihak KPS. “Produksi minyak yang murni dikelola kita ya bisa dikatakan hanya
sekitar 520 ribu barrel per hari saja dan sisanya untuk kontraktor
minyak. Kami sendiri dapat produksinya kecil,” papar Assistant Customer
Relation Pertamina Jatim, Rustam Aji saat ditemui LIcom, Jumat
(13/4/2012).
Dari total jumlah produksi itu, Pertamina hanya memproduksi sekitar
195 barrel per hari atau 20 persen, sementara sisanya dikelola oleh
swasta seperti chevron kalau sekitar 400 ribu barrel per hari. Diakui,
dalam proses pengelolaan minyak mentah ini, Pertamina kerap berada di
posisi kedua pengelolaan minyak negara daripada. Artinya, PT Pertamina
selalu kalah tender dengan perusahaan asing untuk mengelola sumur minyak
di Indonesia, padahal dapat mengefisiensikan sistem cost recovery yang
diterapkan pemerintah. “Padahal pertimbangan dari sisi high risk, high cost dan high tech
kami cukup memadai dan itu sudah menjadi pekerjaan kami. Tapi itu semua
menjadi pertimbangan dan kebijakan sendiri dari pemerintah,” ujar dia.
Sekitar enam titik perusahaan kilang minyak di Indonesia hanya mampu
mengolah sekitar 950rb barrel per hari. Jumlah kilang minyak tersebut
seperti tidak seimbang dengan produksi murni minyak mentah Indonesia
yang hanya 520 ribu barrel per hari. Oleh karena itu, Indonesia
membutuhkan import crude atau minyak mentah sektiar 300-400 ribu barrel
per hari. Dari hasil produksi minyak mentah di Indonesia, sektiar 70 persen
atau 700 ribu barel per hari diolah menjadi BBM. Sisanya diolah menjadi
bahan untuk meningkatkan performa mesin seperti oli dan kebutuhan
mekanik lain. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kebutuhan BBM di Indonesis
sekitar 1.250.000 sampai 1.300.000 barrel per hari. Oleh karena itu,
Indonesia kembali melakukan impor BBM dari perusahaan asing sekitar 550
ribu barrel per hari.
Menurutnya, kondisi minyak Indonesia sangat bagus dibandingkan dengan
minyak yang ada di negara lain. Salah satu keunggulan minyak Indonesua
yakni tingkat sulfurnya lebih kecil dan dibawah standar sulfur rata-rata
minyak dunia. Ini terlihat dari rata-rata Indonesian Crude Price (ICP) per bulan
Maret berada di posisi USD $ 128 per barrel Indonesia. Sementara posisi
harga minyak dunia versi Newyork Market Exchange (NYMEX) pada Kamis 12
April 2012 pukul 09.25 WIB berada di posisi USD $ 102,5 barrel.
“Nggak heran kalau minyak kita menjadi banyak sorotan dan incaran
pengusaha asing. Toh yang menentukan harga minyak dunia itu mereke para
perusahaan minyak besar. Kita juga tidak bisa bertindak gegabah karena
pengelolaan minyak sudah ada UU Nomor tentang migas,” sebutnya.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia
(PISPI), Salman Dianda Anwar menyampaikan, Indonesia hampir 100 persen
sudah menjadi importir minyak dan BBM di dunia. Menurutnya, pemerintah
harus melakukan renegosiasi kontrak dengan perusahaan asing dan
pencabutan UU Migas yang ditengarai menguntungkan perusahaan asing.
“Ketika saya bertemu wamen ESDM saya sampaikan beberapa persoalan
terkait minyak dan dampaknya kepada masyarakat khususnya petani dan
pangan kita dan berharap ada upaya renegosiasi dari pemerintah. Termasuk
pencabutan UU migas untuk dikembalikan saja seperti dahulu karena
sangat menguntungkan pihak asing menguasi minyak di Indonesia. Tapi
sepertinya tidak berhasil karena sudah diatur dari sananya dinda, ini
politik tingkat tinggi,” tandasnya. @panji
Editor: Rosdiansyah
Minggu, 08 April 2012
Skandal Intelektual (BBM)
Skandal Intelektual by : Teuku Kemal Fasya*
Sejak sebulan lalu, ketika telah muncul skenario menaikkan harga BBM,
pemerintah mengeluarkan pelbagai jurus untuk “melumpuhkan” kesadaran
publik, di antaranya menggelentorkan iklan di media bahwa pemilik
kendaraan sangat berdosa menggunakan “BBM bersubsidi” sebab mengambil
jatah rakyat paling miskin.
Iklan terus-menerus meneror publik
dengan kata-kata pencabutan subsidi BBM demi kesejahteraan publik agar
pelayanan kesehatan dan pendidikan lebih baik.
Yang tak alpa
juga digunakan adalah menghadirkan para cendekiawan, akademikus, “orang
kampus”, terutama yang berlatar belakang ekonomi untuk memberikan
“pembenaran” atas apa yang dilakukan pemerintah.
Hitungan
statistik konsumsi BBM tidak tepat sasaran, rasio kenaikan harga minyak
mentah dengan ketahanan APBN, dan perlunya modal untuk mengembangkan
riset dan teknologi untuk energi terbarukan dibandingkan menggunakan
minyak, dan sebagainya.
Namun fatwa cendekiawan yang pro pasar
bebas ini tidak sesuai dengan nadi masyarakat yang melihat pemerintah
kurang serius mencari solusi selain menaikkan harga BBM sesuai dengan
petunjuk “New York”.
Karena itu, tak heran muncul komentar
wakil menteri ESDM yang terkesan arogan di telinga publik, kalau negara
ini ingin maju seperti Rusia, India, China, dan Korea Selatan, subsidi
harus dicabut.
Jangan salahkan kalau mahasiswa pun berontak.
Mereka melancarkan demonstrasi dan hanya ditemani kelompok buruh
mengepung Senayan agar menolak opsi perubahan APBN yang melegalisasi
kenaikan harga BBM. Aksi ini ternyata cukup sukses membuat DPR dan
pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
Mahasiswa dalam
kapasitas intelektualnya bersikap sinis dengan pemerintah karena tega
menghisap rakyat melalui “politik penyelamatan APBN” yang secara riil
membiarkan masyarakat membelanjakan kebutuhan pokok dengan harga mahal.
Mahasiswa menganggap pemerintah tidak memihak masyarakat.
Pada
situasi itu, siapakah sesungguhnya yang bisa disebut intelektual? Para
akademikus pro pasar besar, teknokrat, dan rezim pendukung liberalisasi
migas, ataukah mahasiswa dan intelektual kritis seperti Kwik Kian Gie
dan Ikhsanuddin Noorsyi yang anticara berpikir pemerintah?
Menggugat Kekuasaan
Seorang intelektual—seperti diungkap pakar poskolonial Geeta
Chowdhry–adalah sosok yang “secara jernih memandang setiap konteks
imperialisme, dan punya keinginan kuat memproblematisasi representasi
kultural yang terlanjur memperkuat situasi ketidakadilan antara penguasa
(the colonizer) dan yang dikuasai (the colonized)” (Chowdhry, Power,
Postcolonialism, and International Relations, 2002).
Di tengah
situasi “peradaban bisnis” seperti sekarang ini, sikap kritis harus
dimiliki semua orang, termasuk kelompok terpelajar. Jika tidak, mereka
hanya akan menjustifikasi dan melegitimasi bentuk-bentuk dominasi, dari
skala lokal hingga global.
Dengan definisi itu, performa
teknokrat dan “cendekiawan negara” itu gagal disebut sebagai
intelektual. Mereka gagal menunjukkan kemewahan intelegensianya untuk
membongkar problem sosial dan kemanusiaan negeri ini. Mereka hampir
tidak bicara status moral kekuasaan.
Momen bicara itu hanya
jadi ajang mengampanyekan visi “pembangunanisme” dengan dasar
liberalisme agar Indonesia menjadi salah satu negara adidaya di dunia,
membangun fondasi ekonomi paling kuat di Asia, dan tak lama lagi akan
menuju menjadi negara makmur.
Pernyataan seperti itu penuh debu ketidakcocokan dengan realitas yang diserap mayoritas rakyat.
Pernyataan seperti itu hanya mengulang dogma klasik pengikut
neoliberalisme yang mencoba mematut-matutkan diri di tengah agenda
pembangunan versi lembaga-lembaga ekonomi dunia dan negara asing untuk
Indonesia. Kenyataannya, secara praksis rumah Indonesia ini belum
menjadi tempat yang nyaman bagi sebagian besar warganya.
Fenomena kemiskinan absolut, pengangguran yang semakin memuncak, lautan
demonstrasi buruh akibat upah murah, demonstrasi mahasiswa hingga
berdarah akibat rencana kenaikan harga BBM yang dituntun skenario
global, buruknya sistem pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi
mayoritas warga, keadilan yang tidak terakses bagi semua, peradilan
sesat, mafia pajak, politik uang, dan perusakanan lingkungan adalah
lukisan realis Indonesia hari ini. Gambaran surealisme Indonesia 2045
itu sama sekali tidak menjejak di bumi.
Kata untuk Dunia
Kejadian ini menunjukkan tidak semua komunitas bergelar dari
universitas dan mendisiplinkan diri pada tradisi akademis dapat disebut
intelektual. Edward Said, seorang pakar linguistik sekaligus tokoh
poskolonial dari Columbia University, mengatakan seseorang ditahbiskan
sebagai intelektual karena memiliki kata-kata yang bisa digunakan untuk
menembus dunia.
Intelektual merepresentasikan keyakinannya
kepada publik melalui kata-katanya; cermin teguh diri pada kebenaran.
Seorang intelektual harus siap terasing.
Ia tidak harus
melakukan penyesuaian kepada masyarakat atau memberontak terhadap segala
kemapanan. Ia hanya mengabdikan diri pada pencarian kebenaran melalui
metodologi yang dimilikinya untuk memproduksi pengetahuan (Edward Said,
2008).
Kaum cendekiawan yang hanya menyalin kata-kata
pemerintah tanpa pernah bersikap oposisi sesungguhnya tidak dapat
dikatakan intelektual. Tentu tidak disalahkan jika ada di antara barisan
akademikus yang menjadi staf khusus presiden, staf ahli gubernur, staf
ahli bupati, dan sebagainya.
Namun yang diperlukan, berdasarkan
profesinya adalah tetap setia pada “asas keberantaraan”, antara
merekonstruksi dan mendekonstruksi. Pada tikungan terakhir, ketika
negara/elite gagal merepresentasikan masyarakat dan kemanusiaan, ia
harus menghindar agar tidak terjerumus sebagai propagandis atau juru
bicara pseudo-borjuis.
Jalan yang jarang ditapaki inilah harus
diambil setiap intelektual. Ia tak harus menjadi aktivis yang selalu
mengkritik pemerintah, namun harus mampu berposisi untuk membongkar
kebohongan-kebohongan, menganalisis masalah/motif/relasi kekuasaan, dan
membuat pertanyaan untuk hal yang sering tidak dipertanyakan lagi.
Ia harus menjadi “nabi bagi kebenaran yang tak tersekat waktu”. Ia
harus berusaha mempertahankan status moral, kemanusiaan, dan kebudayaan
agar lebih tinggi dari kepentingan politik dan ekonomi. Jika tidak ia
hanya akan menjadi pengutip data statistik kemudian menggunakannya untuk
berdusta.
Tentu bukan itu peran intelektual. Karena jika itu
maka lebih tepat disebut sebagai “perselingkuhan yang berhasil”, memakai
istilah Paul Ricoeur, seseorang mengaku intelektual tapi melakukan
tindakan-tindakan anti-intelektual. Jangan sampai!
*Penulis adalah dosen di FISIP Universitas Malikussaleh.
Kamis, 29 Maret 2012
Politik Iri Hati
Pemerintah dan DPR tarik ulur dalam kebijakan menaikan harga BBM. Hal ini justru menambah kerugian masyarakat, kenapa saya harus mengatakan demikian? Karena dari hasil tarik ulur ini masyarakat justru disuguhkan sebuah lakon – lakon politikus yang justru mempolitisasi kebijakan yang seharusnya mereka bijaksanai. Belum lagi dengan keadaan harga pasar yang BBM belum naik tapi harga – harga justru sudah melambung tinggi. Sangat merugikan !
Dari hasil pemaparan pihak
pemerintah selama ini kalo di rasionalisasikan secara ilmu matematis justru
bertabrakan dengan apa yang di paparkan oleh pihak di luar pemerintah seperti
para ilmuan, LSM, bahkan pihak oposisi di dalam DPR. Dari segi kebijakan
pemerintah justru salah besar karena melanggar Undang – undang APBN yang
mengharuskan pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM. Ada asumsi dari pihak
non pemerintah bahwa pemerintah sebenarnya hanya ingin meliberalisasikan minyak
bumi Indonesia ke pasar Internasional dan ingin menghapus keseluruhan subsidi
yang ada selama ini.
Sebenarnya kalo kita ingin saling
terbuka hati dalam memanajemen Negara ini maka akan mudah dalam menghasilkan
solusi. Alasan yang sering di utarakan oleh pihak pemerintah juga tidak
semuanya salah dan sebaliknya alasan dari pihak non pemerintah yang menolak
kenaikan BBM juga tidak semuanya benar pula, dan sebaliknya seterusnya.
Menurut saya kebijakan ini sudah di
politisasi oleh pemerintah maupun non pemerintah yang kedua-duanya bersikukuh
ingin menang bukan mencari solusi yang baik untuk rakyat. Pemerintah dalam hal
ini sudah melakukan hal yang terbaik untuk bangsa ini, namun pihak non
pemerintah tidak mempercayai apa yang akan di lakukan oleh pemerintah begitu
juga sebaliknya dan hal terjadi secara terus menerus. Tidak ada yang saling
percaya siapa yang berhak sepenuhnya dalam mengelola SDA Indonesia secara jujur
dan bermanfaat Untuk rakyat tetapi hal ini menjadikan keos di dalam kebijakan
itu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)